![]()
Apa saja yang wajib diperhatikan saat mencari pengganti IC BIOS, agar penggantian aman dan perangkat bisa boot normal tanpa risiko rusak.
1. Kapasitas (Density / Size)
Ini faktor paling utama.
Pastikan kapasitas (mis. 4 Mbit, 8 Mbit, 16 Mbit, 64 Mbit, dll) sama persis dengan chip aslinya.
- Contoh:
- Asli: MX25L8005 (8 Mbit / 1 MB)
→ Aman diganti: W25Q80, GD25Q80, EN25Q80, AT25DF081
❌ Tidak aman diganti dengan W25Q64 (64 Mbit) atau W25Q128 (128 Mbit) tanpa modifikasi.
- Asli: MX25L8005 (8 Mbit / 1 MB)
- Firmware (BIOS) biasanya disusun untuk ukuran tetap, jadi kapasitas berbeda bisa membuat data tidak terbaca benar.
2. Tegangan Kerja (Operating Voltage)
Cek voltage rating pada datasheet:
| Tipe | Tegangan Umum | Contoh Seri |
|---|---|---|
| Standar | 2.7 – 3.6 V | MX25L, W25Q, GD25Q |
| Low Voltage | 1.7 – 1.95 V | W25Qxx LV, MX25Uxx |
Catatan penting:
Jika board hanya memberi 3.3 V dan kamu pasang chip “LV” (low voltage 1.8 V), chip bisa rusak langsung.
Jadi selalu samakan tegangan.
3. Interface / Protocol
Sebagian besar IC BIOS sekarang pakai SPI (Serial Peripheral Interface).
Pastikan penggantinya juga SPI Flash NOR, bukan:
- Parallel Flash (dengan banyak pin)
- I²C EEPROM
- NAND Flash (struktur dan perintah berbeda)
Kalau tipe interface berbeda, tidak bisa diganti sama sekali.
4. Package / Bentuk Fisik
Perhatikan jenis kemasan (package):
- SOIC-8 / SOP-8 (umum di motherboard)
- WSON-8 (tanpa kaki, chip datar kecil)
- PLCC32 / DIP8 (pada perangkat lama)
Pastikan pinout sama dan jarak kaki (pitch) cocok dengan footprint PCB.
❗ Banyak orang salah beli: fungsi sama tapi bentuknya WSON, akhirnya tidak bisa disolder ke papan SOIC.
5. Kompatibilitas Perintah (Command Set)
Hampir semua SPI Flash modern mendukung JEDEC standard command set, seperti:
READ (0x03)FAST READ (0x0B)PAGE PROGRAM (0x02)SECTOR ERASE (0x20)RDID (0x9F)(baca ID)
Jika dua chip sama-sama JEDEC-compatible, biasanya bisa saling menggantikan.
Tapi beberapa BIOS lama membaca ID pabrikan (JEDEC ID) untuk verifikasi — kalau ID berbeda, sistem bisa gagal boot.
6. JEDEC ID & Firmware Lock
Beberapa firmware (terutama laptop modern) memeriksa JEDEC ID.
Kalau ID tak cocok, BIOS loader bisa menolak chip baru.
Solusi:
- Gunakan chip pengganti dengan ID serupa / vendor sejenis.
Misal, MXIC (Macronix) diganti Winbond masih aman pada banyak board. - Jika firmware menolak, kamu bisa ubah ID pada dump BIOS (advanced level) agar cocok.
7. Backup & Verify Sebelum Ganti
Sebelum melepas chip lama:
- Baca & simpan (dump) isi chip asli dengan programmer (mis. CH341A + AsProgrammer / Flashrom).
- Verify hasil dump (pastikan tidak ada error).
- Baru hapus / ganti chip.
→ Ini penting untuk menghindari kehilangan firmware unik (MAC address, serial, dsb).
8. Programmer & Software Support
Pastikan chip pengganti didukung oleh software programmer kamu (AsProgrammer, NeoProgrammer, Flashrom, dll).
Jika tidak terdaftar, pilih model dengan command set serupa atau edit device ID di software.
9. Mode Tambahan (Dual/Quad SPI, SFDP, XIP)
Chip modern kadang punya fitur tambahan — tidak masalah selama mode SPI standar tetap tersedia.
Tapi firmware lama mungkin tidak mengenali mode Quad I/O, jadi pastikan mode default-nya tetap SPI single.
Kesimpulan
| Faktor | Harus Sama? | Catatan |
|---|---|---|
| Kapasitas | Wajib | 8 Mbit = 1 MB harus diganti 8 Mbit juga |
| Tegangan | Wajib | 3.3 V ↔ 3.3 V, 1.8 V ↔ 1.8 V |
| Interface | Wajib | SPI ↔ SPI |
| Package | Wajib | Bentuk fisik & pinout |
| Command set | Umumnya sama | Cek datasheet |
| JEDEC ID | Kadang perlu sama | Untuk board sensitif |
| Mode Quad/Dual | Tidak wajib | Pastikan SPI standar aktif |
| Firmware | Backup dulu! | Hindari kehilangan data |







