Penggunaan soldir yang baik bisa mempercepat pekerjaan seorang teknisi dalam melakukan service perbaikan perangkat elektronik. Tentunya setiap teknisi harus mengetahui cara melakukan setting suhu yang tepat dan memilih mata soldir yang sesuai dengan peruntukannya. Jika hal ini tidak dilakukan dengan baik maka bisa memperlambat dan mempersulit pekerjaan.
Teknisi akan mempertimbangkan suhu yang akan digunakan dalam penyolderan suhu yang biasa digunakan antara 250-400 derajat. Namun pada umumnya digunakan suhu di kisaran 350 derajat. Suhu 350 merupakan titik leleh ideal timah soldir. Penggunaan suhu yang berlebih bisa menyebabkan mata soldir mengalami oksidasi sehingga timah sulit menempel pada ujung mata soldir. Begitu sebaliknya penggunaan suhu di bawah 250 derajat akan menyebabkan proses melelehnya timah solder menjadi lama.
Selain suhu yang tepat, Teknisi profesional dapat memilih penggunaan mata soldir yang sesuai dengan peruntukannya. Mata soldir yang paling sering digunakan oleh para teknisi antara lain mata soldir runcing/lancip (Seri B1), mata soldir tumpul (Seri B2), mata soldir pisau (Seri K), mata soldir lancip bengkok, mata soldir pahat (Seri C), dan mata soldir miring (Seri D)
1. Mata Soldir Kerucut Lancip (Conical) Tipe B1
Mata soldir ini sering digunakan untuk soldir komponen elektonika SMD (Surface Mount Device) karena ujungnya lancip sehingga bisa menjangkau permukaan komponen yang sangat kecil. Komponen dengan teknologi SMD merupakan teknologi pemasangan komponen pada permukaan PCB dengan cara menempel.
2. Mata Soldir Kerucut Tumpul (Conical) Tipe B2
Mata soldir ini cocok digunakan untuk menyoldir komponen elektronika THT (True Hole Technology). Teknologi pemasangan komponen THT ini dilakukan dengan memasang komponen komponen elektronika pada lubang lubang PCB. Ujung yang tumpul dan permukaan yang agak luas bisa dengan mudah dipakai untuk menyoldir kaki kaki komponen yang cukup besar pada rangkaian PCB dengan lebih cepat.
3. Mata Soldir Pahat (Chysel) Tipe C
Mata soldir ini memiliki dua sisi tumpul menyerupai bentuk tatah. Mata soldir ini biasa digunakan untuk mensolder komponen THT atau dipakai bersama soldir wick untuk membersihkan permukaan pada PCB. Permukaan yang luas pada kedua sisinya bisa menghantarkan panas lebih cepat dan bisa membawa timah lebih banyak sehingga proses penyolderan bisa dilakukan lebih cepat.
Mata soldir ini biasa digunakan untuk menyolder komponen komponen elektronika yang berukuran besar.
4. Mata Soldir Bentuk Miring (Bevel) Type D
Mata soldir ini memiliki ujung permukaan yang lebar berbentuk oval. Mata soldir ini biasa dipakai untuk menyoldir komponen THT. Mata soldir ini bisa menempelkan solder dalam jumlah cukup banyak pada permukaannya. Mata soldir ini paling sering digunakan dalam penyambungan kabel atau kawat. Permukaan yang luas pada ujungnya bisa menghantarkan panas dengan lebih cepat.
5. Mata Soldir seri pisau (Knife) Type K
Mata soldir ini sering digunakan untuk mensoldir permukaan yang luas. Mata soldir ini memiliki ukuran ujung permukaan yang lebar di kedua sisinya. Selain itu banyak teknisi menggunakan mata soldir ini untuk melepas komponen komponen SMD yang memiliki permukaan lebar seperti lIlitan, kapasitor, dioda, dan resistor.
Mata soldir ini juga bisa dipakai untuk memperbaiki jalur dan menyolder permukaan yang luas
Demikian ulasan singkat tentang mata soldir yang paling sering digunakan oleh para teknisi profesional. Dengan mengetahui tentang soldir dan mata soldir akan sangat membantu pekerjaan teknisi dalam melakukan perbaikan perangkat elektronik seperti laptop, komputer, hp, monitor. Nah jika Anda membutuhkan layanan perbaikan perangkat laptop, komputer, monitor, tv Anda bisa mengontak tim Maestronik.