Bagi penghobi elektronika, istilah impedansi adalah sudah pasti tidak asing lagi. Impedansi merupakan hambatan listrik yang dihasilkan pada suatu rangkaian listrik yang dilewati arus bolak balik atau arus AC. Impedansi memiliki kemiripan dengan hambatan yang dilewati oleh arus searah yang dikenal dengan Resistansi. Impedansi dan Resistansi sama sama memiliki satuan Ohm.
Pengaruh impedansi berhubungan dengan arus. Semakin tinggi impedansi maka semakin kecil arus yang bisa melewatinya. Sebaliknya semakin kecil impedansi maka semakin besar arus yang bisa melewatinya. Jumlah arus yang bisa melewati akan menentukan besar daya yang digunakan pada rangkaian.
Perhitungan impedansi lebih rumit jika dibandingkan dengan resistansi dimana pada impedansi ada 2 bagian yang diperhitungkan yaitu bagian nyata berupa hambatan listrik dan bagian imaginer yang berupa reaktansi yang dilewati oleh arus induktif dan arus kapasitif.
Impedansi atau hambatan dalam memiliki beberapa karakteristik antara lain:
1.Impedansi berlaku pada arus bolak balik dan arus searah dengan catatan dalam kondisi tersebut harus terdapat impedansi fasa.
2.Tegangan pada impedansi haruslah memiliki tegangan lebih dimana aturannya dikaitkan dengan hukum kirchoff.
3.Untuk menyatakan bagian nyata dan imaginer biasanya didefinisikan dengan bentuk binomial
4. Impedansi disimbolkan dengan huruf Z.
Seperti dijelaskan di atas, impedansi dan resistansi memiliki kemiripan yaitu sama sama untuk menghambat arus listrik atau melawan arus listrik.
Dalam kehidupan sehari hari kita bisa melihat contoh penggunaan impedansi yaitu pada Antena dan Speaker. Kedua alat tersebut menggunakan arus listrik bolak balik supaya bisa bekerja normal. Alat ini menggunakan impedansi supaya tidak cepat panas, lebih awet dan stabil dalam bekerja.
Perhitungan impedansi melibatkan 3 faktor yaitu kapasitansi, resistansi dan reaktansi.
Pada rangkaian arus bolak balik, biasanya terdapat 2 hal yang bisa mempengaruhi hambatannya yaitu Reaktansi (X) dan Resistensi (R). Reaktansi biasanya terdapat pada Resistor sedangkan resistensi umumnya terdapat pada Induktor.
Adapun rumus Impedansi adalah:
Z = √R2 + (XL – XC)2
Keterangan: R2= Resistansi XL= Induktor XC= Reaktansi Kapasitif