Analisa Kasus 19V Tidak Lolos Pada Lenovo Tipe G40-45

Loading

Kasus 19 V tidak hadir pada Lenovo Tipe G40-45 bisa disebabkan oleh beberapa hal jika dilihat dari skema hadirnya 19V dari sumber adaptor. Seperti sudah diketahui bahwa tegangan 19V adalah salah satu tegangan yang wajib hadir sebelum tombol ON ditekan. Jika tegangan 19V tidak hadir di laptop maka bisa dipastikan laptop tidak bisa dinyalakan.

Pada kesempatan ini kita akan belajar membedah penyebab tidak hadinya 19V pada laptop Lenovo G40-45 dengan menggunakan Skematik. Skematik menjadi panduan utama arah mereparasi laptop berdasarkan SOP yang benar dan tepat.

Untuk membantu memudahkan dalam ikut menganalisa teman-teman bisa mendownload Skema lenovo G40-45 Disini.

Prinsip kerja hadirnya 19V adalah bersumber dari Adaptor. Kemudian mengalir melalui Mosfet gerbang 1 PQ6 dan PQ7. Dan selanjutnya melewati jumper ball PJ2 dan diteruskan ke RSensing PR53. Mulai dari R Sensing inilah 19V disebar ke seluruh bagian motherboard. Jadi bisa disimpulkan bahwa R Sensing menjadi gerbang pemisah area 1 dan area 2 motherboard. Hadirnya 19 V ditandai oleh terukurnya tegangan pada PR53 yang berfungsi sebagai R Sensing di pin 1 dan pin 2. Selain itu R Sensing ini juga berfungsi sebagai sensor arus pada jalur 19V.

Pertamakali yang harus dicek ketika 19V tidak hadir adalah memastikan apakah 19 V short di area 1 atau area 2. Lakukan pengukuran tegangan di PR53 pin 1 dan pin 2. Jika 19V terukur di pin 1 dan pin 2 tidak hadir maka disimpulkan bahwa short terjadi di area 2. Sebaliknya jika 19 V tidak terukur di pin 1 maka yang perlu dilakukan adalah melepas Jumper Ball PJ2.

Setelah jumperball dilepas , Lakukan pengukuran tegangan di PJ2 pin 1. Jika pin 1 tidak hadir 19 maka bisa dipastikan bahwa Short terjadi di area 1.

Sejauh ini kita sudah mengekrucutkan kasus 19 V tidak hadir dikarenakan short yang terjadi di area 1. Penyebabnya bisa bermacam macam kemungkinan antara lain:

1. Jika Mosfet PQ 6 dan PQ 7 (yang keduanya berjenis P-Channel) kondisinya normal, tidak hadirnya 19V bisa disebabkan hilangnya tegangan Gate PQ6 danPQ7 yang bersumber dari Resistor Devider (RDevider) yang dibentuk oleh PR55 dan PR60 yang bekerjanya di kendalikan oleh PQ29B. Jadi R Devider akan bekerja jika PQ29B bekerja.

2. PQ29B supaya bisa kerja dikontrol oleh sinyal PACIN yang bernilai High 3V. Jika PACIN bernilai Low 0V maka PQ29B tidak akan bekerja. Jika PACIN =0V maka yang harus dilakukan adalah mencari sumber PACIN. Dengan menggunakan skematik ditelusur ke belakang mundur ditemukan bahwa sumber PACIN adalah rangkaian berikut ini:

Dari rangkaian di atas sumber pacin adalah tegangan BQ24737_VDD yang besarnya adalah 6V dan diturunkan melalui Resistor Devider menjadi 3V dengan syarat PQ27A HARUS TIDAK kerja. BQ24737_VDD bersumber dari IC Charger BQ24737 dari pin 16 REGN dimana REGN adalah Linear Regulator atau salah satu output dari IC Charger.

Bekerjanya PQ27A dikendalikan oleh sinyal ACPRN yang bernilai Low (0V). Jika ACPRN nilainya High (3V) maka PQ27A akan kerja dan mengalirkan tegangan BQ24737 ke GND.

Maka apabila BQ24737_VDD tidak hadir maka bisa disebabkan oleh IC yang belum bekerja. Yang perlu dilakukan jika IC belum bekerja adalah mengukur syarat syarat bekerjanya IC charger.

Sinyal ACPRN harus LOW supaya PQ27A tidak bekerja dan bila ditemukan nilainya High maka harus di telusur lagi sumber ACPRN. Ditemukan bahwa ACPRN bersumber dari IC charger juga BQ24737 pin 6 ACOK sebagai keluaran sinyal bahwa tegangan Adaptor sudah baik.

Dan demikian seterusnya cara mencari sumber masalah pada rangkaian motherboard menggunakan skematik.

Bantu share jika bermanfaat