Seperti sudah kita ketahui, setiap motherboard laptop memiliki IC BIOS. Pada laptop model terbaru ada yang sudah tergantikan menggunakan UEFI. Pada saat booting, IC BIOS menjalankan Power On Self Test (POST) dan mengecek fungsi perangkat hardware laptop. BIOS kemudian melewati kontrol ke boot loader yang terletak di perangkat seperti Hardisk, Flaskdisk, DVD dll.
Apa itu Baterai CMOS?
Baterai CMOS (Complementary Metal Oxyde Semiconductor) adalah komponen penting dari laptop. Bentuk baterai ini bulat dan pipih mirip baterai jam dengan ukuran lebih besar dan letaknya di motherboard laptop. Fungsi utamanya adalah untuk pengaturan RTC (Real Time Clock) dan menyimpan pengaturan BIOS (Basic Input Output System) baik dalam keadaan hidup atau mati. Nah ketika laptop dalam keadaan mati disinilah peran utama dari baterai CMOS. Baterai ini akan menyediakan daya untuk RTC terus bekerja.
Jika kita ingin masuk ke sistem BIOS , yang dilakukan adalah dengan memencet tombol tertentu. BIOS bekerja pada sistem low level. Disinilah hardware bisa diatur.
6 Fungsi Penting Baterai CMOS
Pada prinsipnya baterai CMOS mempunyai 6 Fungsi penting antara lain:
1.Menyimpan Pengaturan BIOS berupa hasil pemeriksaan data sistem pada komputer.
2. Mengatur RTC yang berguna untuk pengaturan waktu dan tanggal pada laptop
3. Sebagai RAM berkapasitas rendah dengan demikian penyimpanan data pengaturan boot dan pembacaan seluruh komponen laptop.
4. Penyimpan daya tambahan berukuran rendah untuk membackup data jika tiba tiba listrik mati.
5. Melakukan diagnostik laptop dalam penyalaan perangkat apakah keyboard berfungsi baik, USB sudah terpasang atau belum, harddisk sudah terpasang belum .
6. Melakukan Clear BIOS. Dengan melakukan lepas pasang baterai maka membuat pengaturan BIOS kembali default.
Mengenal Bentuk Baterai CMOS
Seperti halnya baterai lainnya, baterai CMOS memiliki umur tertentu. Dan pula baterai CMOS mempunyai daya konsumsi yang rendah sehingga lebih hemat dan tidak perlu sering diganti. Semakin sering laptop dipakai maka semakin awet baterai CMOS, namun sebaliknya semakin jarang laptop digunakan baterai ini akan cepat habis .
Berdasarkan bentuknya baterai CMOS dibedakan menjadi 3 yaitu:
Baterai CMOS Komputer dengan ciri ciri bentuk bulat, pipih, dan berukuran besar
Baterai CMOS Laptop dengan ciri bentuk bulat pipih , berukuran sedang dan terbungkus dengan lapisan isolator
Baterai CMOS berbentuk IC
Akibat Baterai CMOS habis
Ciri ciri baterai CMOS yang sudah habis bisa ditandai dengan munculnya pesan error dilaptop antara lain “CMOS Battery Failure”, “CMOS Read Error”, atau “CMOS Checksum Error”. Selain itu jika dilakukan pengaturan waktu pada laptop maka pengaturan akan kembalin ke default jika laptop dimatikan.
Pada saat baterai CMOS habis, terkadang kita akan mendengar bunyi bib yang konstan pada motherboard juga.
Masalah lain yang ditimbulkan adalah laptop tidak bisa booting dan mati dengan sendirinya. Jika hal ini muncul cobalah untuk cek baterai CMOS dahulu sebelum pengecekan pada komponen motherboard lainnya.
Solusi Mengatasi Baterai CMOS yang Habis
Solusi untuk mengatasi Baterai CMOS yang habis atau rusak adalah dengan mengganti baterai CMOS dengan yang baru. Ketika penggantian baterai CMOS semua pengaturan yang sudah dilakukan akan terhapus dan kita perlu untuk melakukan pengaturan ulang. Sebagai contoh pada pengaturan password BIOS akan hilang dan perlu dibuat password baru.
Cara Mudah Mengganti Baterai CMOS
Mengganti baterai CMOS bisa dengan mudah dilakukan sendiri. Pastikan laptop pada kondisi mati tidak dinyalakan. Sebelum melakukan pemasangan ke motherboard pastikan juga tegangan Baterai CMOS. Secara normal jika diukur dengan menggunakan multimeter akan terukur tegangan sebesar 3V.
Lakukan pengukuran menggunakan multimeter mode VDC dengan Probe Hitam pada kutub negatif dan probe Merah pada kutub positif baterai. Lihat nilai yang terukur pada multimeter. Jika sesuai maka siap dipasang ke Motherboard.
Demikian penjelasan seputar baterai CMOS, fungsi, dan akibat dan solusi jika baterai habis. Semoga bermanfaat.