BIOS (Basic Input/Output System) dan UEFI (Unified Extensible Firmware Interface) merupakan firmware yang menghubungkan sistem laptop dengan perangkat yang ada di laptop. Seperti kita tahu firmware berisi program yang diinstal di chip yang memberikan instruksi kepada laptop.
BIOS dan UEFI memiliki fungsi yang sama. Akan tetapi UEFI dirancang memiliki fungsionalitas yang lebih besar dan lebih modern dibandingkan BIOS. UEFI dikatakan lebih modern karena mempunyai tampilan antar muka yang lebih baik, user interfacenya mudah, dan gampang di atur. Seperti kita tahu bahwa fungsi BIOS dan UEFI adalah mengatur dan menginisialisasi perangkat hardware saat pertama kali booting, membaca konfigurasi yang sudah tersimpan di dalam nya dan selanjutnya memulai sistem operasi. Selain itu juga melakukan konfigurasi waktu dan tanggal.
Secara detailnya akan saya jelaskan 15 perbedaan BIOS dan UEFI
1. User Interface
BIOS memiliki antarmuka teks dan terkadang sulit untuk digunakan, sementara UEFI memiliki antarmuka grafis yang lebih mudah digunakan dan lebih modern.
Gambar dibawah ini tampilan UEFI
Tampilan BIOS
2. Kapasitas
BIOS memiliki kapasitas terbatas dan tidak dapat mengakses lebih dari 2,2 terabyte dari media penyimpanan, sedangkan UEFI dapat mengakses lebih dari 2,2 terabyte dari media penyimpanan.
3. Booting
UEFI dapat melakukan booting yang lebih cepat daripada BIOS dan juga lebih aman karena mendukung booting Secure Boot, yang memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang ditandatangani oleh pengembang yang dapat dijalankan pada komputer.
4. Konfigurasi
UEFI memungkinkan konfigurasi yang lebih kompleks dan lebih mudah, seperti memungkinkan pengguna untuk mengkonfigurasi antarmuka mouse dan keyboard.
5. Kemampuan pemrograman
UEFI lebih dapat diprogram daripada BIOS, sehingga membuatnya lebih fleksibel dan dapat diatur dengan lebih mudah oleh pengembang perangkat lunak.
6. Kompatibilitas
BIOS lebih kompatibel dengan perangkat keras lama, sementara UEFI lebih kompatibel dengan perangkat keras modern.
7. Keamanan
UEFI lebih aman daripada BIOS karena mendukung fitur Secure Boot yang memastikan bahwa hanya perangkat lunak yang ditandatangani oleh pengembang yang dapat dijalankan pada komputer.
8. Perawatan
BIOS sulit untuk diperbarui, sementara UEFI lebih mudah diperbarui dan diatur ulang.
Selain perbedaan yang telah disebutkan di atas, ada beberapa informasi tambahan yang perlu diperhatikan tentang BIOS dan UEFI:
9. Kompatibilitas Sistem Operasi
UEFI umumnya lebih kompatibel dengan sistem operasi modern seperti Windows 8 dan Windows 10. Sedangkan BIOS lebih cocok dengan sistem operasi yang lebih lama seperti Windows XP dan Windows 7.
10. Partisi GPT dan MBR
UEFI mendukung partisi GPT (GUID Partition Table), yang memungkinkan disk lebih dari 2,2 TB. Sementara BIOS hanya mendukung partisi MBR (Master Boot Record), yang terbatas pada 2,2 TB.
11. Memori
UEFI mendukung memori lebih dari 4 GB, sementara BIOS terbatas pada memori 4 GB.
12. Modus Legacy
UEFI memiliki modus Legacy yang memungkinkan perangkat lunak yang dirancang untuk bekerja dengan BIOS untuk tetap berfungsi pada sistem yang menggunakan UEFI.
13. Chipset Motherboard
Untuk menggunakan UEFI, chipset motherboard harus mendukungnya. Jika chipset motherboard tidak mendukung UEFI, maka hanya BIOS yang dapat digunakan.
14. Pengaturan Overclocking
UEFI menyediakan pengaturan overclocking yang lebih canggih daripada BIOS, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur performa perangkat keras dengan lebih baik.
15. Booting dari USB
UEFI mendukung booting dari USB secara langsung tanpa perlu menggunakan aplikasi seperti Rufus atau Universal USB Installer seperti yang dibutuhkan pada BIOS.
Dalam pengaturan BIOS atau UEFI kita akan mendapatkan banyak istilah-istilah yang mungkin perlu diketahui supaya anda bisa melakukan pensettingan dengan cepat dan mudah.
- Boot loader: Program kecil yang memuat sistem operasi dari penyimpanan ke dalam memori. Boot loader juga dapat memuat kernel sistem operasi dan menginisialisasi lingkungan sistem.
- Firmware: Perangkat lunak tingkat rendah yang ditanamkan dalam chip yang mengontrol perangkat keras. Firmware dapat terdiri dari BIOS atau UEFI.
- GPT (GUID Partition Table): Tabel partisi disk yang digunakan oleh sistem operasi modern dan didukung oleh UEFI. GPT memungkinkan partisi hard disk yang lebih besar daripada MBR (Master Boot Record), yang digunakan oleh BIOS.
- Legacy BIOS: BIOS tradisional yang digunakan sebelum pengenalan UEFI. Legacy BIOS hanya dapat mem-boot dari hard disk dengan partisi MBR dan hanya mendukung sistem operasi 32-bit.
- MBR (Master Boot Record): Tabel partisi disk tradisional yang digunakan oleh BIOS untuk mem-boot sistem. MBR hanya dapat mendukung partisi hard disk hingga 2TB.
- Option ROM: Perangkat lunak yang disediakan oleh kartu ekspansi atau perangkat keras lainnya yang memungkinkan kartu ekspansi dikenali oleh sistem saat booting.
- UEFI Shell: Shell command line yang terpasang dalam firmware UEFI yang memungkinkan pengguna untuk menjalankan perintah pada sistem firmware.
- Compatibility Support Module (CSM): Komponen UEFI yang memungkinkan sistem untuk mendukung boot dari sistem operasi yang menggunakan BIOS tradisional, dan memungkinkan pengguna untuk mengakses legacy BIOS.
- NVRAM (Non-Volatile Random Access Memory): Memori yang tersimpan dalam firmware UEFI, yang menyimpan informasi tentang konfigurasi sistem dan pengaturan startup. NVRAM berfungsi sebagai pengganti CMOS (Complementary Metal-Oxide Semiconductor) yang digunakan pada BIOS tradisional.
- System Management Mode (SMM): Mode operasi khusus dalam firmware UEFI yang memungkinkan akses langsung ke perangkat keras, termasuk perangkat keras sistem operasi. SMM berfungsi sebagai antarmuka antara firmware UEFI dan sistem operasi dan dapat digunakan untuk mengelola daya dan keamanan sistem.
Demikian penjelasan persamaan dan perbedaan BIOS dan UEFI. Sebagai teknisi harus memiliki pemahaman yang luas terkait BIOS dan UEFI sehingga bisa memudahkan Anda dalam memahami segala permasalahan laptop dan komputer yang timbul. Anda bisa mengatasi masalah masalah tersebut yang ada kaitannnya dengan BIOS dan UEFI dengan penanganan yang mudah, benar sesuai SOP, dan Cepat pada inti permasalahan.